MEMBENTUK KARAKTER PADA ANAK

  

MEMBENTUK KARAKTER PADA ANAK


Oleh : Ubaidah, S.Pd

 


Dalam sebuah keluarga kehadiran seorang anak merupakan karunia yang sangat besar, kehadirannya yang dinanti menjadi pelengkap bagi setiap pasangan keluarga. Sehingga bagi mereka yang belum dikarunai seorang anak sangat menantikan kehadirannya ditengah-tengah mereka. Namun, problemnya adalah anak seperti apakah yang diharapkan oleh orangtua, apakah hanya cukup memiliki seorang anak tetapi mereka tumbuh menjadi orang yang tidak berakhlak baik? Ataukah sebaliknya? Mari sama-sama kita perhatikan bagaimana tips membentuk karakter pada anak..

1.      Dengarkan Anak-Anak Anda

Sebagai orangtua sebaiknya kita menjadi pendengar yang baik untuk anak-anak kita, ketika anak datang menghampiri kita dan menceritakan apa yang sedang dirasakan ketika disekolah, maka orangtua jangan sesekali mengabaikannya. Karena seorang anak bisa jadi ingin menuturkan rasa bahagiannya ketika berada dilingkungan sekolah. Begitupun sebaliknya jika dia menceritakan telah berbuat kesalahan jangan langsung menjust bahwa anak kita sepenuhnya salah atau mengajukan pertanyaan, “kamu yakin bukan kamu memukul atau menghinanya? Karena pertanyaan itu akan menutup dialog kita dengan anak. Jadilah dimatanya seorang teman yang memberi perlindungan dan menjadi seorang hakim yang akan memberikan hadiah atau hukuman.

Jangan menyampaikan nasihat ketika anak sedang marah dan jangan mengatakan kepadanya “Ayah dan Bunda sudah berkata kepadamu, jangan lakukan itu.” Jangan melukai perasaannya, jangan rendahkan kemampuannya dihadapan oranglain dan perlakukanlah dia dengan obyektif dan hormat. (Hasan Syamsi:2022)

2.      Hormatilah Anak Anda

Kepribadian anak  perlu dihormati agar dia tumbuh berkembang dan kuat. Manakala kepribadian ini layu, ia akan terhalang dari kesuksesan dan keberhasilan dikemudian hari sehingga tidak segan-segan ia akan melakukan perbuatan-perbuatan tercela karena ia merasa dirinya hina dan rendah. Menghormati anak bukan berarti tunduk pada semua keinginannya, tapi mencari bakatnya dan berusaha untuk mengembangkannya, menumbuhkan kepercayaan dirinya serta membangkitkan semangat kemandiriannya. (Hasan Syamsi:2022)

3.      Jangan Sering Mencela

Orangtua harus meminimalisir celaan yang keluar dengan spontan kepada anak. Anak seringkali ditanya dan diperintah, “kenapa kamu berjalan seperti itu, atau kenapa memainkan rambutmu dan seterusnya.” Padahal anak bukanlah pribadi yang boleh kita atur semau kita, ia punya kreasi sendiri dalam mengatur segala keperluannya, karena semua itu mungkin akan membekas dalam dirinya sehingga menimbulkan kondisi tidak tenang atau kehilangan kepercayaan diri. Oleh karena itu hindari kata-kata kritikan, celaan, dan kata yang dapat melukai perasaannya. (Hasan Syamsi:2022)

4.      Dengarkanlah Sudut Pandang Anak

Bahkan pada anak yang baru berusia 2 tahun sekalipun,kita harus bertanya kepadanya,”susunya mau digelas besar atau kecil?” kemudian anak yang belum menginjak 4 tahun penting untuk kita tanyakan,”mau telur rebus atau goreng?’ dan bahkan anak usia 6 tahun keatas harus kita tanyakan “makan siangnya mau pakai ikan atau ayam goreng?”. Anak-anak itu harus diposisikan disejumlah kesempatan untuk belajar memilih. (Hasan Syamsi:2022)

5.      Jangan Berlebihan Memanjakan Anak

Sikapa manja menanamkan egoisme dalam jiwa anak, karena anak yang terbiasa diperlakukan manja oleh orangtuanya akan cenderung berbuat hal yang senonoh tanpa memikirkan dampak buruknya bahkan ia akan menjadi pembangkan dan berwatak keras.

Oleh karena itu penting sekali mengajarkan kepada anak untuk hidup susah dan tidak selalu memenuhi segala keinginannya. Contohnya ajak sesekali anak berjalan kaki, mendaki gunung, sederhana dalam berpakaian dan lain sebagainnya. (Hasan Syamsi:2022)

6.      Berlakulah Adil Terhadap Anak Anda

Sebagai orangtua hendaklah kita berlaku adil terhadap anak-anak kita agar mereka senantiasa berbakti kepada kita. Sebagaimana dalam Hadits “Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anak kalian”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 

Sebagai kesimpulan jika kita berharap anak kita memiliki karakter yang baik maka kita sebagai orangtua terus berusaha menjadi uswah yang baik untuk mereka.

 

Posting Komentar